a.t.o.m.

masih belum aseli 100% INDONESIA



Hari ini, 1 Pebruari 2010 di Istora Senayan Jakarta akan dideklarasikan sebuah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) baru yang bernama Nasional Demokrat. Beberapa tokoh elit politik nasional ditengarai terlibat sebagai inisiator sekaligus deklarator dibalik berdirinya Ormas Nasional Demokrat.

Menurut sejumlah inisiator, ormas yang logonya terdiri dari dua warna kuning dan biru ini berisi tokoh-tokoh lintas partai politik, profesi, usia, agama, disiplin keilmuan dan suku ini dibentuk untuk menjawab persoalan bangsa dengan tindakan dan karya-karya nyata yang langsung memberikan manfaat nyata pada harkat hidup dan kesejahteraan rakyat diberbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tersebut diantaranya nama-nama seperti Surya Paloh, Sultan HB X, Siswono Yudohusodo, Syafei Ma’arief, juga dari kalangan muda muncul nama-nama E’ep Saefullah Fatah, Garin Nugroho, Anis Baswedan juga Budiman Sudjatmiko yang terlibat di dalamnya.

Melihat platform dan manifesto ormas Nasional Demokrat yang begitu integral dan komprehensif meliputi seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara hampir setara dengan Garis Besar Haluan Negara serta dengan keterlibatan begitu banyak elit politik yang terlibat didalamnya, nampaknya ormas Nasional Demokrat punya potensi untuk bermetamorfosa menjadi pemerintahan bayangan -shadow government- yang justru mampu melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan tapi gagal dilakukan oleh pemerintahan resmi yang berkuasa.

Prestasi buruk pemerintahan SBY di 100 hari pertama ditandai dengan terjadinya kenaikan harga beras, gula dan minyak goreng juga rencana terjadinya kenaikan tarif PLN adalah bukti prestasi buruk pemerintahan SBY. Belum lagi kasus KPK, Century Bank juga penyebutan nama SBY oleh Anggodo Widjoyo makin memperlihatkan betapa SBY tidak mampu mengelola negara dengan baik untuk kemaslahatan rakyat.

Hal ini menjadi sinyalemen kuat bahwa sesungguhnya kelahiran ormas Nasional Demokrat adalah bentuk ekspresi ketidakpercayaan terhadap lemahnya penyelengaraan pemerintahan SBY yang saat ini resmi berkuasa sekaligus menjadi jawaban atas kegagalan pemerintahan SBY. Nampaknya Ormas Nasional Demokrat memang didesain untuk siap menjadi “pemerintahan rakyat” yang langsung mampu memberikan solusi nyata atas berbagai persoalan kerakyatan dan kebangsaan yang terjadi saat ini.

Sayangnya Ormas Nasional Demokrat tidak berani bersikap realistis untuk secara terbuka menerima kenyataan bahwa sesungguhnya persoalan kerakyatan dan kebangsaan yang mendera negeri ini justru utamanya disebabkan oleh rezim pemerintahan SBY yang saat in berkuasa.

Jika realitas politik tersebut tidak berani secara terbuka diterima sebagai kenyataan politik yang terjadi saat ini, maka apapun langkah konkrit yang seharusnya dilakukan oleh Ormas Nasional Demokrat menjadi tidak punya arti dan tak akan pernah mampu menjadi solusi nyata atas segala persoalan kerakyatan dan kebangsaan yang terjadi saat ini dalam jangka pendek, maupun dalam jangka panjang.

Harapan yang tinggi dari seluruh rakyat dan bangsa Indonesia atas kelahiran Ormas Nasional Demokrat pada akhirnya akan sangat ditentukan oleh sejauh mana ketegasan dan keberanian ormas Nasional Demokrat dalam bersikap terhadap pemerintahan SBY yang saat ini nyata-nyata telah gagal mensejahterakan rakyat dan bangsa Indonesia.

Pertanyaannya…, “Akankah Nasional Demokrat dengan kekuatan tokoh-tokoh politik nasional yang ada didalamnya berani untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan SBY demi menyelamatkan rakyat dan bangsa Indonesia?”

sumber : http://itempoeti.com/2010/02/nasional-demokrat-quo-vadis/

0 komentar:

Posting Komentar

Penulis mohon tidak untuk menggunakan kata-kata kasar ataupun kotor